Jumat, 25 Mei 2012
Kamis, 24 Mei 2012
MENGGERAKKAN BENDA
Umur 0 - Minggu 3
Pada tahap ini, perhatikan gerakan mata bayi ibu, apakah dia akan mengikuti gerak-gerik ibu? Peganglah sebuah kerincingan atau benda lain yang berbunyi di depan matanya. Apakah bayi memusatkan matanya pada benda tersebut? Mainkan kerincingan tersebut dari kiri ke kanan, apakah bayi mengikuti gerakan tersebut?
Apabila bayi ibu belum memperlihatkan gerakan seperti itu, jangan khawatir karena setiap bayi memiliki tingkatan yang berbeda-beda, lakukan saja berulang-ulang aktivitas ini setiap hari selama seminggu ditambah beberapa minggu ke depan,dan lihatlah bagaimana reaksinya. Karena ini merupakan langkah awal untuk kelak belajar membaca.
Ulangi aktivitas pada minggu 1, dengan menggerakkan kaki kiri dan kanannya, tangan kiri dan kanannya, juga aktivitas minggu ke 2, dengan mengajak mengobrol, menyanyi atau bersenandung memutar lagu-lagu lembut.
Aktivitas ini bertujuan untuk mengembangkan:
1. Kesadaran awal untuk menanggapi sesuatu dengan cepat2. Pengetahuan tentang benda bergerak/ stimulasi visual
3. Stimulasi suara
RESPONS TERHADAP CAHAYA
Pada waktu bayi lahir (umur 0- Minggu 2), bayi ibu sensitif terhadap cahaya, kilauan dan benda-benda yang begerak dan memperlihatkan responsnya dengan menggerakkan kepalanya mengikuti cahaya yang diterimanya. Bola mata bayi ibu belum fokus, untuk itu bukalah jendela dan lihatlah reaksinya, apakah bayi ibu melihat ke jendela? cobalah tutup tirai kamar dan buatlah gelap setelah itu nyalakan lampu, apakah dia akan menolehkan kepalanya ke arah cahaya? Ingat, jangan menyorotkan cahaya apapaun ke bola matanya secara langsung/ dekat, juga cahaya kamera, karena ini akan merusak matanya. Lakukan aktivitas ini selama seminggu, pembelajaran secara konsisten membuat bayi ibu akan cepat belajar. Bayi ibu juga diperdengarkan nyanyian, bersenandung, atau memutar musik, untuk merangsang indra pendengarannya.
Aktivitas ini bertujuan untuk mengembangkan:
1. Pengetahuan awal tentang gelap dan terang.2. Simulasi visual
3. Pengetahuan tentang refleksi terhadap cahaya
Selasa, 01 Mei 2012
MENGGERAKKAN ANGGOTA TUBUH
Umur 0 - Minggu 1
Coba kita amati gerakan kepalanya. Apakah kepalanya bergoyang-goyang? Sanggalah kepalanya dengan selimut, tangan, atau dengan lengan anda. Apakah kepala si kecil berputar dari satu sisi ke sisil lainnya? Jika tidak putarlah kepala si bayi bergantian sisi ketika sedang berbaring. Ini akan membantu bayi untuk mengenal sisi kiri dan kanan dari kepalanya.
Amati gerakan tangannya. Apakah genggaman jari-jarinya kuat? Biarkan si kecil memegang dan mengenggam jari anda. Genggaman merupakan gerak refleks pertama setelah kelahiran dan mulai berkurang bila kordinasi mata dan tangan mulai berkembang dengan baik. Ketika sedang bermain atau menimangnya, cobalah temukan telapak tangan dan kirinya. Latihan ini akan membantunya mengenal dengan baik kedua belah tangannya.
Amati gerakan lengannya. Perlahan, luruskan lengan kirinya. dan bagaimana reaksinya. Setelah itu ganti luruskan lengan kanannya dan catat pula reaksinya.
Amati gerakan kakinya. Perlahan luruskan kaki kirinya dan lihat reaksinya, lanjutkan dengan kaki kanannya dan lihat reaksinya pula. Sentuh dan peganglah telapak kaki kirinya dan lihat reaksinya dan juga lakukan terhadap telapak kaki kanannya.
Selimuti dengan baik si kecil di minggu-minggu awal setelah kelahirannya agar dia merasa hangat
Setelah ibu melatih dan menggerakkan anggota tubuhnya selama beberapa minggu, ibu akan melihat, bai akan merengangkan kaki dan tangannya, sepertinya dia muali menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Jadi jangan menyelimutinya terlalu kuat.
Ajaklah selalu si kecil berbicara. Gunakan kalimat-kalimat pendek dengan intonasi yang hangat dan ceria. Bernyanyi dan bersenandung baik juga dilakukan. Kalau ibu sukar untuk menyanyi, gunakan kotak musik atau putarlah kaset/ CD dengan musik-musik yang lembut, lagu klasik juga baik untuk diperdengarkan. Ini akan merangsang indra pendengarannya.
TAHAP PERKEMBANGAN ANAK 10 BULAN SAMPAI 11 BULAN
Pada tahap ini bayi sudah mulai dapat berbicara berupa patahan kata, seperti ma ma, pa pa, dan kata-kata lain yang biasanya sering kita ucapkan kepada anak. Kalau ibu sering menggunakan kata engga maka anak akan tiba-tiba menggunakan kata engga, untuk itu ibu-ibu yang memang menjaga anaknya sendiri, hal ini merupakan peristiwa yang perlu kita kenang. Ada yang mengatakan jika anak itu mengatakan kata pertamanya Pa Pa , nah anak ini nantinya akan lebih sayang ke papanya, jika kata pertamanya Ma ma maka nanti anak ini akan lebih sayang kepada mamanya, mengenai benar atau tidak perkataan ini belum ada yang meneliti kebenarannya, karena ini mungkin hanya suatu kebetulan yang diamati oleh beberapa orang, karena menurut saya, anak akan dekat kepada papa atau mamanya semua tergantung intensitas kita bertemu dengan mereka, semakin banyak waktu kita dengan mereka, tentu saja mereka akan dekat dengan kita.
Pada tahap ini bayi mencoba memakan sendiri makanan yang disediakannya dengan menggunakan tangannya, biarkan dia mencobanya untuk melatih kemandiriannya. Memang kadang kita jengkel juga jika meja makan berantakan karena bayi kita tentunya belum bisa makan dengan rapi. Tapi kita harus biarkan ini supaya dia nantinya bisa lebih mandiri. Kebutuhan makanan yang diperlukan lebih banyak yang mengandung energi dan gizi dalam jumlah sedikit tapi sering kita berikan saja, karena bayi ibu sudah lebih banyak bergerak dan melakukan banyak aktivitas.
Pada tahap ini bayi ibu akan mencoba berdiri dengan berpegangan dan mulai bisa dititah titah, akan tetapi ada beberapa bayi tertentu belum bisa berjalan dengan baik, tapi dilain pihak ada bayi dimana dia sudah bisa berjalan dan melangkah walaupun masih sering terjatuh. Karena dia sudah mulai mencoba berjalan, coba keadaan rumah dibuat senyaman mungkin jangan sampai dia jatuh dan mengenai benda-benda yang berbahaya, jaga bayi ibu dari kontak listrik (yang biasanya diletakkan dibawah) juga meja makan yang terlalu rendah dimana ada taplaknya, coba hindarkan dia menarik taplak dan akhirnya piring mangkok jatuh dan hindarkan dari hal-hal yang membahayakan bayi ibu.
Langganan:
Postingan (Atom)